February 07, 2012

Keranjang Takakura


Membuat Keranjang Takakura Sendiri

Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aeraob di mana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan bahan-bahan yang dapat memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses pengomposan metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik – idealnya sampah organik tercacah - ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan penyiraman air.

Alat/bahan:
  1. Sekam Secukupnya
  2. Pupuk ampas tebu Secukupnya
  3. Mikroorganisme cair Secukupnya
  4. Kompos 8 Kg
  5. Sampah organik 2 KK
  6. Keranjang plastik 2 unit
  7. Jarum jahit 2 Buah
  8. Benang nilon 1 Roll
  9. Jaring 1 Meter
  10. Gunting 1 Buah
  11. Kertas kardus Secukupnya
  12. Termometer 2 buah
  13. Kain stocking 0,5 meter
  14. Sprayer 1 unit
  15. Bak plastik 2 buah
  16. Air PDAM Sesuai kebutuhan
  17. Garu kecil 1 buah


  1. Siapkan bak dan isi dengan sekam secukupnya, lalu ambil mikroorganisme cair, tuangkan ke dalam sprayer.
  2. Semprotkan mikroorganisme cair dengan menggunakan sprayer secara merata dengan sesekali mengaduk sekam dengan tangan.
  3. Gunting jaring untuk membuat dua kantong sesuai ukuran alas dan bagian atas keranjang dengan cara menjahit bagian tepi jaring.
  4. Setelah jaring berbentuk kantong, isi masing-masing kantong jaring dengan sekam secukupnya lalu jahit hingga menyerupai bantal;
  5. Ambil kardus dan potong dengan menggunakan gunting sesuai ukuran sekeliling keranjang lalu tempelkam potongan kardus tadi di sekeliling bagian dalam keranjang.
  6. Setelah bagian dalam keranjang terlapisi kardus, letakkan bantal sekam pada alas keranjang.
  7. Semprot Microorganisme cair pada permuakaan luar dalam kardus dan bantal sekam dengan menggunakan sprayer hingga basah merata.
  8. Siapkan bak lalu isi dengan kompos dan pupuk ampas tebu lalu aduk hingga merata.
  9. Masukkan campuran kompos dan pupuk ampas tebu ke dalam keranjang yang sudah terlapisi kardus
  10. Masukkan sampah organik segar yang sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu, sesekali menekan sampah dengan cetok hingga sanpah berada di tengah-tengah campuran pupuk kompos dan pupuk ampas tebu;
  11. Masukkan termometer sebagai alat pengukur suhu pada saat proses pengomposan.
  12. Lapisi permukaan atas dengan menggunakan bantal sekam yang sudah disemprot dengan Mikroorganisme cair.
  13. Setelah terlapisi dengan bental sekam, tutup bagian mulut keranjang dengan menggunakan kain stocking agar serangga kecil tidak masuk.
  14. Setelah keranjang tertutup kain stocking, ambil penutup dari keranjang tersebut lalu tutup dan tekan hingga rapat dan kuat.
Catatan :
  • Pilih kain stocking yang berpori dan bahan yang awet sehingga tidak mengganggu respirasi.
  • Usahakan sampah organik masih segar dan dalam kondisi tercacah.
  • Sebaiknya sampah organik segar yang diisi setiap hari, usahakan sampah ditekan dengan cetok sampai sampah timbunan baru tidak terlihat.
  • Ganti kardus yang menjadi lapisan dalam keranjang setelah 3-6 bulan atau ketika hancur.
  • Cuci kain penutup jika dirasa kotor.
  • Bila Keranjang penuh maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan dimatangkan di taman/kebun kita yang terlindungi dari sinar matahari selama kurang lebih 2 minggu untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
  • Keranjang Takakura dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Keranjang ini dipatenkan Pusdakota Ubaya untuk menjaga kemungkinan komersialisasi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan diri
Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan skala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Techno-cooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos.

Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dipakai oleh keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari.

Berikut ini petunjuk pemakaiannya:

Jenis-jenis sampah yang diolah:
  • Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.
  • Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas
  • buang airnya.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan
  • lain-lain). 
  • Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.

Cara kerja:
  1. Sampah dapur yang dimasukkan di Keranjang Takakura sebaiknya dalam materi yang kecil. Semakin kecil materi, semakin mudah diuraikan. Untuk sisa sayur dan buah, potonglah kecil-kecil.
  2. Gali starter kompos di dalam keranjang tersebut dengan cetok. Luasan dan kedalaman galian, sesuaikan dengan banyaknya sampah yang hendak dimasukkan.
  3. Masukkan sampah pada lubang yang digali. Tusuk-tusuk sampah tersebut dengan cetok.
  4. Timbun sampah tadi dengan kompos di tepian lubang.
  5. Tutup kompos tersebut dengan bantalan sekam.
  6. Tutup permukaan keranjang dengan kain.
  7. Yang terakhir, tutuplah dengan tutup keranjang.
Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60 derajat celsius.

Cara Pemanenan
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.

Pertanyaan-pertanyaan seputar Keranjang Takakura

Di mana tempat yang tepat untuk menempatkan Keranjang Takakura?
Salah satu kelebihan Keranjang Takakura adalah praktis, mudah dipindah-pindah dan bisa ditempatkan di mana saja. Bahkan di dapur pun bisa. Prinsipnya, tempat tersebut tidak terkena sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara yang bagus.

Apakah sampah yang dimasukkan dalam Komposter Takakura akan menimbulkan belatung?
Tidak ada belatung pada Keranjang Takakura kendati setiap hari, para pemakai memasukkan sampah. Asal belatung adalah dari telur lalat. Kendatipun lalat telah bertelur pada makanan dan makanan tersebut dimasukkan ke Keranjang Takakura, telur lalat tersebut tidak akan menjadi belatung karena bahan-bahan yang ada di dalam keranjang takakura, misalnya, sekam, tidak memungkinkan perkembangbiakan belatung.

Apakah timbul bau busuk dalam pemakaian?
Tidak. Namun untuk sayuran basi sebaiknya dicuci dulu dan ditiriskan, baru dimasukkan ke Keranjang Takakura.

Apakah Keranjang Takakura bisa dipakai untuk keluarga besar?
Keranjang Takakura dedesain untuk ukuran sampah rumah tangga sehari-hari dengan maksimum penghuni 7 orang. Bila jumlah anggota keluarga lebih dari itu, sebaiknya memakai Keranjang Takakura lebih dari satu buah.

Bagaimana kita tahu, Keranjang Takakura berfungsi dengan baik atau tidak?
Cara paling gampang adalah dengan meletakkan telapak tangan kita kurang lebih 2 cm di atas kompos. Bila terasa hangat, bisa dipastikan proses pengomposan berjalan dengan baik. Bakteri yang mendukung proses pengomposan sedang bekerja. Bila telapak tangan tidak terasa hangat, bakteri tidak bekerja maksimal. Bisa jadi kompos starter tersebut terlalu kering hingga memerlukan air. Percikkan air pada kompos tersebut. Pelan-pelan, suhu dari starter tersebut akan meningkat dengan bekerjanya mikroorganisme yang mengubah sampah menjadi kompos.

Apakah sampah yang dimasukkan harus dicacah lebih dulu?
Ya, proses perubahan sampah organik menjadi kompos akan lebih cepat terjadi bila sampah yang berasal dari sayur ataupun buah-buahan dicacah terlebih dahulu.

Bahan-bahan apa saja yang bisa dimasukkan dalam Keranjang Takakura?
Sisa sayur dan sisa-sisa masakan ataupun buah-buahan. Caranya dengan memotong kecil-kecil (mencacah) buah ataupun sayuran. Upayakan memasukkan sayuran yang belum basi. Bila sayuran telah basi, cuci dulu sayuran tersebut, tiriskan, dan bisa dimasukkan ke komposter Takakura.

Berapa bulan Keranjang Takakura penuh dan bagaimana penanganannya bila sudah penuh?
Umumnya, keranjang Takukura penuh antara 2-4 bulan, tergantung jumlah sampah yang dimasukkan. Bila sudah penuh, ambil sepertiga bagian paling atas. Kompos yang diambil tadi didiamkan 14 hari, barulah bisa dipakai. Sedangkan yang tetap tinggal di keranjang, bisa dipakai sebagai starter untuk pengomposan kembali.

Apa fungsi-fungsi kardus dan bantal sekam pada unit komposter Takakura?
Kenapa dipilih kardus, karena kardus tidak kedap udara. Bisa saja diganti denga media lain, misalnya karpet. Sistem pengomposan Takakura tergolong aerob di mana bakteri tergantung pada pasokan udara. Kardus juga berfungsi sebagai perangkap starter kompos agar tidak tumpah, karena keranjang yang dipakai memiliki lubang yang relatif besar. Sedangkan bantal sekam di bagian bawah keranjang berfungsi sebagai penampung air lindi dari sampah bila ada, sehingga bisa menyerap bau. Bantal sekam juga berfungsi sebagai alat kontrol udara di tempat pengomposan agar bakteri berkembang dengan baik.

Sembilan Hukum Keranjang Sakti Takakura
No

Hukum



Analogi

1 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif untuk materi organik yang mudah terurai Persis sistem pencenaan manusia, efektif untuk materi organik yang mudah terurai. Orang bakal sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila mengasup materi organik yang sulit terurai, apalagi materi anorganik
2 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila materi organik mudah terurai yang dimasukkan berukuran kecil-kecil. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila materi oraganik mudah terurai yang masuk ke dalam saluran pencernaan berukuran kecil-kecil. Makanya orang perlu mengunyah makanan. Orang bakal sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila mengasup materi berukuran besar.
3 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila materi organik mudah terurai dimasukkan dengan cara diaduk-aduk dan dikubur. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila lambung berkontraksi secara teratur dan optimal agar makanan yang masuk menjadi semakin renik dan tercampur rata dengan berbagai enzim. Orang akan mules bila kontraksi tidak teratur dan optimal yang berakibat mencret tak terkendali. Keranjang Sakti Takakura juga akan mencret bila materi yang dimasukkan tidak diaduk dengan merata.
4 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila terjaga kelembabannya dengan cara memberi tambahan air bersih bila kering. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila cukup air. Orang akan sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila kekurangan air.
5 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila terjaga keberlanjutan proses penguraian dengan cara memasukkan materi organik mudah terurai secara rutin. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila terjaga keberlanjutan proses pencernaan dengan cara makan secara rutin. Orang akan menderita busung lapar, juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak mengasup materi organik dalam tempo lama.
6 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila diletakkan di tempat yang teduh. Persis sistem metabolisme manusia, akan optimal kinerjanya bila terjaga kelembabannya. Orang akan mengalami dehidrasi, juga Keranjang Sakti Takakura, bila terlalu lama di tempat kering tanpa cukup asupan air.
7 Keranjang Sakti Takakura terjaga keberlanjutan kerjanya bila sebagian materi hasil penguraian dikeluarkan ketika sudah penuh. Persis sistem pencernaan manusia, akan terjaga keberlanjutannya bila sebagian materi dikeluarkan dengan cara be-ol. Orang akan sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak bisa be-ol, atau waktu be-ol ditahan-tahan.
8 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila pori-pori kerangjang terawat baik. Persis sistem metabolisme manusia, bekerja efektif bila pori-pori tubuh terawat baik sebagai saluran keluar masuknya cairan dan gas. Coba pakai baju besi: lima menit bakal pingsan! Coba tutup rapat Keranjang Sakti Takakura: jutaan hewan renik bakal mati dan keranjang tak sakti lagi!
9 Keranjang Sakti Takakura terjaga efektifitas kerjanya bila senantiasa terlindung dari infiltrasi predator. Persis sistem pencernaan manusia, terjaga efektivitas kerjanya bila mulut dan anus senantiasa tertutup alias tidak ndoweh. Orang akan mudah terserang penyakit, Juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak terlindung dari masuknya predator.

Sumber : http://keranjangtakakura.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

 

Hobi Bercocok Tanam. Copyright © 2010 All Right Reserved.

Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com